Awal pada saat aku melihatnya pada awal bulan November 2011, yaitu dimana tempat anak-anak remaja berkumpul di sebuah warung yamg bernama “WARUNG GAUL SUMBER JETIS”.Aku adalah seorang wanita yang bernama Amelia Puspita yang biasa di sebut dengan panggilan Amel, yaitu seorang wanita yang datang dari kota kelahirannya yaitu kota Bandung datang ke kota Solo dan bersekolah di SMK Wijaya Kusuma kelas X (sepuluh) B. Pada waktu itu aku dan segerombolan teman-temanku sepulang sekolah berniat untuk membeli es jus, sesampainnya di sana ternyata suasananya ramai sekali. Semakin sering kami ke sana semakin banyak pula teman yang kami kenal dari berbagai sekolahan, aku senang mendapat teman dari semua sekolahaan lain perempuan mau pun laki-laki kami akrab dengan mereka, malah dengan pemilik warung tersebut pun kami semua dekat dan akrab.
Tetapi ada seorang laki-laki yang sangat sangat dan sangat menyebalkan dan aku benci akan tingkah lakunya, yaitu seorang laki-laki yang menyebalkan dimana saat dia berada di warung itu selalu saja suara dia yang paling keras dan paling terdengar di telingaku, sampai-sampai aku membencinya. Dia juga pernah menyindirku disaat aku membeli es, dia menyindirku dengan berkata “Minggir-minggir ada orang baru mau lewat, nanti kalau gak di kasih jalan kesandung dia !!”, kata-kata itu yang diucapkannya disaat aku melewat di depannya sampai-sampai semua orang di sana menertawakanku. Dengan wajahku dan tatapan mataku yang kesal akan kata-katanya, aku melihatnya dengan tatapan yang sangat sinis dan benci sekali, kemudian aku segera pergi dari tempat tersebut.
Hari demi hari berganti dan pada saat sepulang sekolah teman-temanku mengajakku untuk membeli es ke “WARUNG GAUL” tersebut lagi, sebenarnya aku sudah menolaknya untuk ikut kesana tetapi teman-temanku masih saja memaksaku. Ya sudah dengan terpaksa aku ikut dengan mereka, pada saat kami berjalan ke warung tersebut ternyata aku bertemu laki-laki yang menyebalkan itu lagi dan ternyata arah yang di tuju dia pun ke warung tersebut. Tetapi mengapa di saat itu aku melihatnya sampai-sampai dadaku berdetak cepat sekali, ada apakah sehingga perasaanku menjadi mendadak aneh begini ?, apa hanya perasaanku saja ? pertanyaan demi pertanyaan datang di pikiranku.
Sesampai di warung tersebut aku dan teman-temanku memesan es yang kami inginkan, dan seorang laki-laki yang menyebalkan itu sedang asyik mengobrol dengan temannya di kursi depan rumah warung tersebut, pelan aku berkata dan bertanya kepada pemilik warung tersebut “Buk, siapa sih laki-laki yang setiap harinya datang dan suaranya tuh selalu keras ???” kataku. Pemilik warung pun menjawab “Oh itu to mbak, dia namanya mas Andreas sekolahnya di SMK Bhakti Karya emang kenapa mbak ??”, lalu aku pun menjawab “Emang rumahnya mana sih buk ? kok setiap hari gak pagi siang atau sore masih aja nongkrong di sini ?, udah sering bikin ribut suaranya keras lagi nyebelin banget buk !!!”. Pemilik warung pun menjawab sambil tersenyum “Rumahnya Banyuanyar mbak, emang dia orangnya gitu tapi lucu dan nyenengin mbak, ehh… gak boleh bilang gitu mbak nanti jadi suka gimana hayoo… ??”. Aku pun menjawabnya “iihh… gak mungkin kalik buk, aku mending gak punya pacar dulu deh buk”. Pemilik warung pun tersenyum sambil memberikan pesanan-pesanan kami tadi.
Aduh ternyata gak aku sangka salah satu dari temanku ada yang kenal dengan laki-laki yang bernama Andreas itu, ternyata temanku Febri kenal dengannya, lalu Febri mendekati Andreas dan teman-teman Andreas itu, sambil menunggu Febri mengobrol sebentar dengan mereka tak tau kenapa mataku selalu tertuju kepada Andreas dan anehnya lagi perasaanku semuanya menjadi campur aduk. Selesai sudah Febri mengobrol dengan mereka aku dan teman-temanku bergegas pulang kerumah, karena arah rumahku dan Febri satu arah aku sempat bertanya-tanya siapa Andreas itu dan Febri menceritakan latar belakang Andreas dan ternyata apa yang diceritakan pemilik warung tersebut dengan cerita Febri tuh memang sama persis. Tak tau kenapa mulutku berbicara kepada Febri dan berkata “Feb, aku minta nomer Hpnya Andreas donk … !!”. Lalu dengan wajah Febri yang sangat heran dan aneh padaku dia menjawab “wecchh…bukannya tadi kamu bilang kalo kamu sebel sama dia tapi kok malah minta nomer Hpnya ??”. Dan aku pun menjawab “Alachh gak apa-apa donk, lagian kan aku minta nomernya karena aku mau kasih peringatan sama dia karena dia udah bikin malu aku di depan teman-temannya waktu itu” sambil memaksa. Lalu Febri menjawab “Alachh, ngasih peringatan atau ada sesuatu nih ??” dengan wajah Febri yang sedikit aneh. Aku pun terdiam dan menunduk, lalu tak lama kemudian Febri berkata “iya iya, aku kasih nomernya !!”. Dengan perasaan yang senang aku pun mencatat nomer Hpnya di dalam kontak Hpku dan memberikan nama Andreas kemudian aku simpan.
Pada saat malam hari tiba sesudah aku menyaiapkan buku pelajaran untuk esok hari, aku membuka kontak Hpku dan mencari kontak yang bernama Andreas lalu aku menuliskan via pesan kepadanya dengan mengucapkan “Selamat Malam” dan memberikan namaku Amel lalu mengirimnya, tak lama kemudian Hpku berdering dan mendapat sebuah pesan.Ternyata itu pesan dari Andreas dan dia menjawab “maaf ini Amel siapa ya ??”, lalu aku menjawab pesannya “Aku Amel temannya Febri dan aku perempuan yang waktu itu pernah kamu bikin aku malu di deapn teman-temanmu itu”. Dia pun membalasnya kembali sambil menjawab “Maaf ya, waktu itu aku Cuma bercanda kok”. Dan aku menjawabnya kembali “iya, gak apa-apa kok”.Ternyata tak terasa waktu sudah tertuju pada jam 09.00 malam dan aku mengakhiri perbincanganku dengannya, lalu aku bergegas tidur.
Bulan telah tenggelam dan Matahari pagi pun muncul dengan aktifitas yang baru. Seperti biasa apa yang sering aku lakukan sewaktu aku bangun tidur aku lakukan kembali. Setelah selesai semua persiapanku untuk berangkat sekolah lalu aku pamit kepada kedua orang tua dan mencium punggung tangannya. Tiba di sekolahan tepat saat aku sampai di sekoalah bel masuk kelas pun berbunyi, jam demi jam telah berlalu dan tak lama kemudian tiba waktu bel pulang berbunyi. Dan seperti biasa sepulang sekolah aku dan segerombolan teman-temanku berjalan ke arah “WARUNG GAUL” tersebut, ya untuk apa lagi kalo bukan membeli es yang biasa kami pesan, dan ternyata Andreas ada di sana juga. Perasaanku semakin aneh dan dadaku berdetak sangat kencang di saat dia memberika senyuman manis kepadaku. Hatiku pun bertanya “Ada apa denganku, mengapa aku menjadi aneh begini ?, apakah suatu perasaan dapat berubah ?, apakah perasaan biasa berbohong ?” semua pertanyaan itu keluar dari kata hatiku.
Hari demi hari minggu demi minggu pun telah berlalu di masa-masa itulah aku mulai dekat dengan Andreas, pada waktu bulan Desember 2011 sekolah pun libur dan aku pun pulang ke kota kelahiranku yaitu Bandung. Meskipun jarakku dan Andreas jauh tetapi kami masih dapat berkomunikasi pertemanan kami semakin dekat, sehari sebelum tahun baru tiba sebenarnya Andreas mengajakku untuk ikut ke Jogja untuk merayakan tahun baru bersama. Tapi karena aku berada di Bandung terpaksa aku tak bias merayakannya dengan Andreas, tak lama kemudian 2 hari sebelum libur selesai aku pun pulang ke Solo kembali. Lalu ke esokan harinya aku pun sampai di kota Solo lalu aku beristirahat, tak lama kemudian aku pun bergegas mandi dan sesudah itu aku melangkahkan kakiku ke “WARUNG GAUL” itu lagi, kangen rasanya beberapa minggu aku tak ke sana, ternyata tak di sengaja Andreas pun berada di sana dan kami menobrol-ngobrol di sana. Disaat itu lah ada perasaan yang mengganjal di hatiku padanya, tetapi tak mungkin aku mengungkapkan perasaan nie kepadanya secara itu gak mungkin donk. Tapi apakah Andreas juga punya rasa yang sama denganku?, tapi aku pun mendengar dari pembicaraan orang lain bahwa adikku yang bernama Alma mempunyai rasa suka dengan Andreas, dan aku pun mendengar bahwa Alma sempat menyatakan perasaannya itu pada Andreas, tak aku sangka adikku berani mengatakan itu pada laki-laki. Tapi aku mencoba untuk mengalah dengan adikku sendiri, gak mungkin aku merebutkan satu orang laki-laki dengan adikku sendiri. Tapi aku pun mendengar bahwa Andreas menolak adikku untuk menjadi kekasihnya, karena Alma masih terlalu kecil dan Andreas hanya menganggap Alma sebagai adiknya juga.
Pada hari sabtu aku dan adikku Alma sedang asyiknya bercerita di depan rumah, lalu Hpku berdering dan aku lihat ternyata itu adalah sms dari Andreas yang isinya “Amel aku boleh ngomong sesutau gak sama kamu ??”, aku pun membalas sms dengan penuh tanda tanya “iya boleh donk, emangnya mau ngomong apaan ??”, dan tak lama kemudian balasan sms Andreas tiba lalu menjawab “Kamu mau gak jadi pacarku ??” aku sangat dan gak nyangka banget kalo dia bilang gitu, tapi aku masih berfikiran paling dia bercanda dan aku membalas smsnya sambil menjawab “Alacch.... kalau bercanda jangan bikin GR orang donk masnya, bercanda kok segitunya sih !!”, dia pun membalasnya kembali dengan jawaban “Aku gak bercanda ya mel, sumpah aku suka dan sayang sama kamu !!”. Aku kaget bercampur senang perasaanku, tetapi adikku heran kenapa di saat aku membaca sms aku tersenyum sendiri dan dia pun bertanya “Kak kenapa kok senyam-senyum sendiri baca smsnya ? hayoo... ada appa ??”, aku pun kaget dan mencoba menutupi itu sambil berkata “Gak ada apa-apa kok dek, cuma sms dari temen kok”. Mungkin rasa penasaran adikku tak bisa di cegah, lalu Hpku di renggutnya dan membaca sms dar Andreas itu, sesudah membacanya Hpku di kembalikan kepadaku dan dia lari ke kamarnya dengan wajah yang merah dan menangis.
Disaat itu aku bingung harus bagaimana, tetapi pada saat siang hari adikku berbicara dan mengatakan “Kak terima aja Andreas, aku gak apa-apa kok lagian aku udah punya pacar”. Aku bingung mau menjawab apa, tetapi aku pun punya perasaan sayang yang sama seperti Andreas sayang padaku dan aku pun berniat untuk menerimanya tetapi aku pun memberikan syarat kepadanya dan memberitahukannya melalui sms aku berkata “Aku gak percaya kalau kamu sayang sama aku, kalo kamu benar-benar sayang sama aku bilang langsung di hadapanku bukan di sms ataupun telefon !!” dan dia pun menjawab “Oke.. aku akan buktiin sama kamu kalau aku benar-benar sayang sama kamu !!”. Siang hari berubah menjadi malam dan malam pun telah berlalu yg berganti menjadi pagi hari yang cerah, dan Andreas pun mengirimkan sms ku yang berisi “Nanti jam 10.oo aku tunggu kamu di “WARUNG GAUL” dan aku akan membuktikan kata-kataku”. Jam 10.00 pun telah tiba, aku dan adikku menuju ke warung tersebut aku pun bertemu dengan Andreas dan teman-temannya, tak menunggu waktu lama Andreas memegang kedua tanganku dan berkata “Aku sayang sama kamu, kamu mau kan jadi pacarku ??” dia berkata seperti itu di depan teman-temannya dan adikku. Dengan peraaan berdebar-debar dan kaget aku pun menjawab “Asalkan kamu bisa menjaga perasaanku, jangan merusakku itu yang aku inginkan, tapi apabila kamu mengingkari salah satu syaratku aku gak mau kenal sama kamu lagi aku gak mau melihat wajahmu lagi !!”, dan dia pun menjawab “Iya.. aku akan memenuhi syaratmu, aku akan menjagamu. Tapi kamu juga harus benar-benar sayang kepadaku sayang dengan tulu dan menerima aku apa adanya dan menerima semua kekurangan ku !!”. Dan aku pun menerimanya dengan menjawab “Iya.. aku juga sayang sama kamu dan aku akan menerima semua kekuranganmu juga !!”.
Disaat itulah kisah cintaku dengan laki-laki yang pernah aku benci, laki-laki yang menjadikan perasaanku bisa mencintainya dan menyayanginya. Yaitu pada hari Minggu tanggal 09 Januari 2012 keajaiban cinta muncul dari hatiku ini. Sampai sekarang, harpan yang aku inginkan adalah selalu bisa bersamanya dan ALLAH.SWT menjodohkanku dengannya.
Aminn ....
Bagiku pengalaman ini adalah pengalaman yang sangat berarti dan tak mungkin aku lupakan, karena pengalamanku ini, aku harus tau karena perkataan seseorang bisa berubah dan kemakan omongannya sendiri, jadi kita harus hati-hati untuk berbicara.
Surakarta, 5 April 2012
Pengarang
AMELIA PUSPITA
“CERPEN BAHASA INDONESIA”
NAMA : AMELIA PUSPITA
KELAS : X (sepuluh) BHE
NO : 03
Sumber